Jumat, 23 November 2012

DNS SERVER


DNS SERVER

Dalam Konfig DNS Server kita perlu bekerja pada 4 file:
1.)      Membuat file database Forward
2.)      Membuat file database Reverse
3.)      Mengedit file konfig DNS nya “named.conf”
4.)      Mengedit file DNS client, agar server menggunakan dirinya sendiri untuk melayani service DNS

Konfigurasi DNS:
*       Local hostnya kita gunakan kelompok3.net
Ini bisa saja kita ganti dengan kata lain.
*       Dengan IP Server 192.168.33.16 /29


Langkah-langkahnya:
1.        Install terlebih dahulu sofware DNS
apt-get install bind9

Masukkan DVD Masternya terlebih dahulu
2.        Untuk ini kita bekerja pada direktory   /etc/bind
Masuk ke bind
cd /etc/bind          lalu ls

3.        Tahap I
a.       Copy file database Forward dari file bawaan.
b.      Terlebih dahulu lihat isi dari db.127
cat db.127
c.       Copy db.local ke db.milik kita sendiri, misalkan db.kel3
cp db.127 db.kel3

Buka db.kel3 dan edit
nano  db.kel3

Isi file tersebut adalah yang asli
;
@                    IN                    Soa      server3.kelompok3.net. root.kelompok3.net. {
                                                                        2          :           Serial
                                                              604800          :           Refresh
                                                                86400          :           Retry
                                                            2919200          :           Expire
                                                              604800          :           Negatife Cache TTL

;
@                    IN                    NS                   server3.kelompok3.net.
@                    IN                    NS                   kelompok3.net.
                        IN                    A                     192.168.33.17
Server3            IN                    A                     192.168.33.17
www               IN              CNAME               server3
mail                 IN              CNAME               server3

Tahap II
a.       Copy
cp db.kel3 db.1
b.      Buka db.1  lalu edit
nano db.1
@                    IN                    NS                   server3.kelompok3.net.
@                    IN                    NS                   kelompok3.net. 
17                    IN                    PTR                 server3.kelompok3.net

            Tahap III
Buka                nano named.conf.default-zones
Zones “kelompok3.net” {
            type master ;
            file “/etc/bind/db.kel3” ;
};
Zones “33.168.192.in addr.arpa” {
            type master ;
            file “/etc/bind/db.1” ;
};
           
            Tahap IV
Mengedit DNS Client “resolv.conf” yang berada di dalam etc.
nano /etc/bind/resolv.conf
search kelompok3.net
name server 192.168.33.17

4.        Kembali ke root
cd /root

lalu restart bind9
/etc/init.d/bind9 restart

5.        Untuk mencek semua dan apabila ingin mengetahui jika terjadi kesalahan
Caranya:
tail /var/log/syslog

6.        Cara mencek
dig –x 192.168.33.17

7.        Mencek DNS
nslookup
Ø  kelompok3.net
Ø  192.168.33.17

8.        Setelah itu ping ke kelompok3.net dan 192.168.33.17

Senin, 12 November 2012



MENGKONFIGURASI DHCP SERVER


Hai...
Buat kalian yang pengen liat atau pengen tau cara Mengkonfigurasi DHCP Server. Berikut ini langkah-langkah Mengkonfigurasi DHCP Server sebagai berikut:


Catatan :
* Kata2 yang bercetak tebal dan berwarna merah adalah perintah yang dijalankan pada komputer server.
* Kata2 yang berwarna pink adalah yang harus anda ubah atau buat.

Install aplikasi yang diperlukan.
1) apt-get install dhcp-server

Setting IP
2) 
nano /etc/network/interfaces

allow-hotplug ethO - di hapus kemudian ganti menjadi auto ethO
iface ethO inetstatic
      address  192.168.0.26
      netmask  255.255.255.248
      network  192.168.0.24
      broadcast  192.168.0.31
      geteway  192.168.0.26

Untuk menjalankan services, panggil dengan
3) /etc/init.d/networking restart

Setting IP Address dan mulai mengkonfigurasi file dhcpd.conf.
4) nano /etc/dhcp/dhcpd.conf         
Tekan F7 (Ctrl+W) dan cari baris #A slightly different configuration for an internal subnet, kemudian masukkan settingan berikut dibawahnya :
         # A slightly different configuration for an internal subnet.
         subnet 192.168.0.24 netmask 255.255.255.248 {
         range 192.168.0.27 192.168.0.30;
         option domain-name-servers 192.168.0.26;
         option domain-name "dwi.edu";
         option routers 192.168.0.26;
         option broadcast-address 192.168.0.31;
         default-lease-time 600;
         max-lease-time 7200;
         }

 * Untuk kata yang tidak saya cantumkan, jangan diubah/dihapus.

Untuk merestart DHCP
5) /etc/init.d/isc-dhcp-server restart

6) Sambil menunggu komputer server hidup kembali. Ubah settingan TCP/IP di client windows menjadi Automatic.

7) Kemudian ping dari komp windows ke komp server.
C:\Users\dwi>ping192.168.0.26
         Pinging 192.168.0.1 with 32 bytes of data:
         Reply from 172.16.1.62: bytes=32 time<1ms TTL=64
         Reply from 172.16.1.62: bytes=32 time<1ms TTL=64
         Reply from 172.16.1.62: bytes=32 time<1ms TTL=64
         Reply from 172.16.1.62: bytes=32 time=1ms TTL=64
         Ping statistics for 172.16.1.62:
         Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
         Approximate round trip times in milli-seconds:
         Minimum = 0ms, Maximum = 1ms, Average = 0ms
C:\Users\dwi>ping 192.168.0.27
         Pinging 192.168.1.1 with 32 bytes of data:
         Reply from 192.168.1.1: bytes=32 time=1ms TTL=64
         Reply from 192.168.1.1: bytes=32 time<1ms TTL=64
         Reply from 192.168.1.1: bytes=32 time<1ms TTL=64
         Reply from 192.168.1.1: bytes=32 time<1ms TTL=64
         Ping statistics for 192.168.1.1:
         Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
         Approximate round trip times in milli-seconds:
         Minimum = 0ms, Maximum = 1ms, Average = 0ms

8) Check mulai dari DNS, Web, Mail, Ftp, Proxy. Jika bisa, berarti konfigurasi anda berhasil.

Selamat mencoba :)
Semoga Berhasil.

Jumat, 19 Oktober 2012

Pengkabelan pada Jaringan Komputer

Tutorial singkat ini cocok sekali buat Anda yang sedang membuat jaringan komputer atau anda yang sedang belajar Jaringan Komputer. Untuk siswa-siswi SMK jurusan TKJ pastilah materi ini sangat diperlukan karena materi tentang pengkabelan ini merupakan materi dasar yang harus dikuasai. Oleh karena itu saya memuat tulisan tentang pengkabelan ini, semoga bisa bermanfaat bagi anda yang sedang belajar jaringan komputer dan juga bagi adik-adik kelas saya (jurusan TKJ) yang mungkin membutuhkan materi ini. :)
Oke, tanpa basa-basi lagi, ayo kita langsung menuju materi. Untuk melakuakan proses pengkabelan, kita tentunya harus menyiapkan tool-tool dan bahan yang diperlukannya. Berikut ini perkakas dan bahan yang harus disediakan dalam proses pengkabelan:
Kabel UTP
Kabel UTPApa sih kabel UTP itu? Kabel UTP itu adalah kabel khusus buat transmisi data. UTP singkatan dari “Unshielded Twisted Pair”. Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Dan disebut twisted pair karena di dalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan.
Kabel UTP ada banyak merek yang beredar di pasaran, hanya saja yang terkenal bandel dan relatif murah adalah merek Belden – made in USA. Kalau mau yang lebih murah dan penggunaannya banyak, maka beli saja yang satu kotak, panjangnya sekitar 150 meter.

Konekktor
konektor RJ-45Konektor ini digunakan sebagai alat penghubung antara Kabel UTP dan LAN Card atau HUB/Swicth HUB/Router. Konektornya ini bentuknya seperti colokan telepon hanya saja lebih besar. Nama untuk konektor ini adalah RJ-45.



Crimp Tool
Crimping toolSatu lagi yang sangat penting, Anda harus punya tang khusus buat memasang konektor ke kabel UTP, istilah kerennya adalah “crimp tool”. Alat ini gunanya untuk ‘mematikan’ atau ‘menanam’ konektor ke kabel UTP. Jadi sekali sudah di ‘tang’, maka sudah tidak bisa dicopot lagi konektornya.




LAN Tester
LAN testerDan untuk lebih memudahkan pengecekan Kabel UTP yang telah terpasang RJ 45 maka gunakan LAN Tester. Anda bisa membeli yang merek dari Taiwan saja agar lebih murah. Bentuknya seperti kotak dan ada lampu LED-nya delapan pasang dan bisa kedap-kedip.



Proses Pengkabelan
Baik, jika alat dan bahannya sudah tersedia, baru kita bisa menuju ke proses pengkabelan.
Secara umum, pemasangan kabel UTP tersebut ada dua tipe, yaitu tipe straight dan tipe cross. Disebut tipe straight soalnya masing-masing kabel yang jumlahnya 8 itu berkorespondensi 1-1, langsung. Sedangkan disebut cross soalnya ada persilangan pada susunan kabelnya.
Jenis Pengkabelan
Masih Bingung? OK! Untuk tipe straight itu digunakan untuk menyambungkan kabel dari client ke hub (berbeda device) sedangkan untuk tipe cross adalah untuk client langsung terhubung ke client (cpu to cpu) atau juga dari hub ke hub (device yang sama).


Tipe Straight
Tipe Straight
Tipe Straight
Tipe ini adalah yang paling gampang dibuat. Kenapa? Soalnya langsung korespondensinya 1-1. Standar urutannya begini (dilihat dari lubang konektor, dari kiri ke kanan – lihat Gambar 4) : 2 oranye – 1 hijau – 2 biru – 1 hijau – 2 coklat . 2 oranye disini maksudnya pasangan oranye muda sama oranye tua dan seterusnya. Tapi tidak usah ikut standar pewarnaan itu juga sebenarnya tidak masalah. Yang penting urutan kabelnya. Misal ujung pertama urutan pin pertamanya oranye muda, maka ujung yang lain urutan pin pertamanya juga harus oranye muda, jadi antar ujung saling nyambung. Sebenarnya tidak semua pin tersebut digunakan.
RJ-45 pin

Yang penting adalah pin nomor 1,2,3 dan 6. Jadi misal yang disambung hanya pin 1,2,3 dan 6 sedangkan pin yang lain tidak dipasang, tidak jadi masalah. Untuk lebih jelasnya silakan lihat gambar di bawah yang penulis foto dari sebuah buku.



RJ-45

Waktu akan memasangnya, maka potong ujung kabelnya, kemudian susun kabelnya trus diratakan dengan pisau potong yang ada pada crimp tool. Andak tidak perlu repot harus melepaskan isolasi pada bagian ujung kabel, karena waktu Anda memasukan kabel itu ke konektor lalu ditekan (pressed) dengan menggunakan crimp tool, sebenarnya saat itu pin yang ada di konektor menembus sampai ke dalam kabel. Perhatikan, agar penekannya (pressing) yang keras, soalnya kalau tidak keras kadang pin tersebut tidak tembus ke dalam isolasi kabelnya. Kalau sudah kemudian Anda test menggunakan LAN tester. Masukkan ujung ujung kabel ke alatnya, kemudian nyalakan, kalau lampu led yang pada LAN tester menyala semua, dari nomor 1 sampai 8 berarti Anda telah sukses. Kalau ada salah satu yang tidak menyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah. Cara paling mudah yaitu Anda tekan (press) lagi menggunakan tang. Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalau sudah Anda tekan tetapi masih tidak nyambung, maka coba periksa korespondensinya antar pin udah 1-1 atau belum. Kalau ternyata sudah benar dan masih gagal, berarti memang Anda belum beruntung. Ulangi lagi sampai berhasil.
Setelah pemasangan kabel ke konektor RJ-45 sudah dirasa benar, untuk memastikan konek atau tidaknya kabel yang barusan Anda buat, bisa menggunakan tool LAN Tester. Untuk tipe straight jika kabel sudah terpasang denganbenar maka led 1 sampai 8 berkedip.

Tipe Cross

Tipe CrossTipe Cross
Untuk tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar dua PC, atau yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar hub. (misalnya karena colokan di hubnya kurang). Cara pemasangannya juga sebenarnya mudah, sama seperti tipe straight, pin yang digunakan juga sebenarnya hanya 4 pin saja, yaitu pin 1, 2, 3 dan 6. Yang berbeda adalah cara pasangnya. Kalau pada tipe cross, pin 1 disambungkan ke pin 3 ujung yang lain, pin 2 ke 6, pin 3 ke 1 dan pin 6 ke 2. Praktisnya begini, pada ujung pertama Anda bisa susun pinnya sesuai standar untuk yang tipe “straight”, sementara itu di ujung yang lain Anda susun pinnya sesuai standar buat tipe “cross”. Masih bingung? Begini cara mudahnya, ujung pertama:
1. oranye muda
2. oranye tua
3. hijau muda
4. biru muda
5. biru tua
6. hijau tua
7. coklat muda
8. coklat tua
Maka di ujung yang lain harus dibuat begini:
1. hijau muda
2. hijau tua
3. orange muda
4. biru muda
5. biru tua
6. orange tua
7. coklat muda
8. coklat tua

Teknik Pengkabelan LAN tanpa harus menghafal warna kabel


Yang dimaksud dari judul diatas adalah kita sebenarnya bisa membuat sambungan LAN tanpa perlu menghafal warna kabel atau susunan kabel yang biasanya sudah ada ketentuan, sebelumnya saya akan sedikit mengulas tentang pengkabelan LAN pada umumnya terdapat 2 jenis tipe pemasangan kabel LAN, disini saya tidak membahas tentang dasar-dasar jaringan komputer dan cara untuk menghubungkan 2 komputer atau lebih, tapi lebih ditekankan bagaimana cara perakitan atau pemasangan kabel LAN. Umumnya ada 2 tipe pemasangan kabel UTP yaitu :
  1. TIPE STRIGHT OVER
    Artinya ujung kabel yang satu dengan ujung kabel yang lainnya memiliki urutan kabel yang sama. Tipe ini digunakan untuk menghubungkan antara PC ke Switch, Router ke Switch, Router ke HUB dan PC ke HUB, tipe ini digunakan untuk hubungan 2 komputer atau lebih.
    seperti gambar dibawah dijelaskan bahwa ujung kabel yang satu dengan ujung kabel yang lainnya memiliki urutan kabel yang sama, urutannya adalah :

Jika di cek di tester LAN maka akan didapat indikator lampu 1 – 1, 2 – 2, 3 – 3, 4 – 4, 5 – 5, 6 – 6, 7 – 7, 8 – 8.
  1. TIPE CROSS OVER
    Pada tipe ini ujung kabel yang satu dengan ujung kabel yang lainnya memiliki urutan kabel yang tidak sama. Tipe ini digunakan untuk menghubungkan antara PC ke PC, Switch ke Switch, HUB ke HUB dan PC ke Router
    seperti gambar dibawah dijelaskan bahwa ujung kabel yang satu dengan ujung kabel yang lainnya memiliki urutan kabel yang tidak sama, urutannya adalah :

    Jika di cek di tester LAN maka akan didapat indikator lampu 1 – 3, 2 – 6, 3 – 1, 4 – 4, 5 – 5, 6 – 2, 7 – 7, 8 – 8.
Yang saya jelaskan diatas itu merupakan teknik pengkabelan LAN pada umumnya, anda bisa memakai teknik diatas, semoga anda paham dengan gambar diatas jika masih bingung bisa browsing lagi di google. Sedangkan yang akan saya jelaskan berikut ini adalah suatu cara cepat untuk kita membuat pengkabelan, cara yang saya gunakan adalah prinsipnya sama dengan diatas, urutan no kabelnya sama, sedangkan kita bisa merubah susunan warna kabel terserah kita, misalnya kita membuat :
  1. TIPE STRIGHT OVER
    Kita tidak perlu menghapal kabel seperti pada umumnya, terserah anda mulai dari warna kabel yang mana, contohnya :
    1. BIRU,
    2. PUTIH BIRU,
    3. HIJAU,
    4. PUTIH HIJAU,
    5. ORANGE,
    6. PUTIH ORANGE,
    7. COKLAT,
    8. PUTIH COKLAT.
    Untuk ujung lainnya harus sama dengan yang diatas. Jika anda menggunakan warna lain ya terserah anda harus hapal warnanya, lebih enak untuk mengurutkan sesuai warna terang ke warna gelap. Setelah anda siapkan warna tersebut bisa langsung dirakit seperti biasanya. Coba anda tester hasilnya akan sama dengan yang pada umumnya.
  2. TIPE CROSS OVER
    Untuk tipe ini kita coba sama dengan tipe yang barusan kita coba contohnya :
    1. BIRU,
    2. PUTIH BIRU,
    3. HIJAU,
    4. PUTIH HIJAU,
    5. ORANGE,
    6. PUTIH ORANGE,
    7. COKLAT,
    8. PUTIH COKLAT.
    sedangkan ujung satunya yaitu anda tinggal merubah urutan kabelnya sesuai dengan tabel diatas jika 1 – 3, 2 – 6, 3 – 1, 4 – 4, 5 – 5, 6 – 2, 7 – 7, 8 – 8 maka yang harus kita buat sambungannya adalah :
    1. HIJAU,
    2. PUTIH ORANGE,
    3. BIRU,
    4. PUTIH HIJAU,
    5. ORANGE,
    6. PUTIH BIRU,
    7. COKLAT,
    8. PUTIH COKLAT.
    Coba anda tester hasilnya akan sama dengan tipe cross over yang pada umumnya
ANALISA :
  • Kenapa kok bisa dengan warna yang berbeda / terserah, kita bisa membuat sambungan Straight atau Cross sama dengan yang aslinya ?
  • Karena pada dasarnya susunan tersebut tidak dipengaruhi warna kabel, yang paling pengaruh adalah urutan no. Kabelnya dan syaratnya anda harus hapal pada urutan warna kabelnya.
  • Dan warna itu selalu sama misal hijau harus bertemu hijau begitu juga yang lainnya, yang berbeda hanya urutannya

Perbedaan ip public dan ip private


Internet Protocol atau disingkat IP alamat umumnya ada dua jenis yaitu Publik dan Swasta.
Jika Anda pernah bertanya-tanya untuk mengetahui apa perbedaan antara alamat IP, publik dan pribadi, maka Anda berada di tempat yang tepat. Dalam posting kali ini saya akan mencoba menjelaskan perbedaan antara ip publik dan alamat IP pribadi dalam istilah awam sehingga menjadi sederhana dan mudah untuk dipahami.

Sebuah alamat IP publik yang ditugaskan untuk setiap komputer yang terhubung pada internet dimana setiap IP adalah unik. Maka akan tidak bisa ada dua komputer dengan alamat IP publik yang sama dalam seluruh Internet. Skema pengalamatan memungkinkan komputer untuk “menemukan satu sama lain” dan melakukan pertukaraninformasi. Pengguna tidak memiliki kontrol atas alamat IP (publik) yang diberikan ke komputer. Alamat IP publik ditugaskan untuk komputer oleh Internet Service Provider secara langsung setelah komputer terhubung ke gateway Internet.
Sebuah alamat IP publik dapat berupa statis atau dinamis. Sebuah alamat IP public static tidak dapat berubah dan digunakan terutama untuk hosting halaman Web atau layanan di Internet. Di sisi lain sebuah alamat IP publik yang dinamis dipilih dari sebuah pool yang tersedia pada alamat dan perubahan masing-masing terjadi satu kali untuk menghubungkan ke Internet. Sebagian besar pengguna internet hanya akan memiliki IP dinamis yang bertugas untuk setiap komputer. Ketika terjadi disconnetted atau jaringan terputus/padam  apabila menghubungkannya kembali maka otomatis akan mendapat IP baru.
Sobat dapat mencek ip public yang anda gunakan di www.whatismyip.com

Sebuah alamat IP dianggap pribadi jika nomor IP termasuk dalam salah satu rentang alamat IP untuk jaringan pribadi seperti Local Area Network (LAN). Internet Assigned Numbers Authority (IANA) telah mereservd tiga blok berikut ruang alamat IP untuk jaringan pribadi (jaringan lokal):

10.0.0.0 – 10.255.255.255 (Total Addresses: 16,777,216)
172.16.0.0 – 172.31.255.255 (Total Addresses: 1,048,576)
192.168.0.0 – 192.168.255.255 (Total Addresses: 65,536)

Alamat IP  Private/Pribadi yang digunakan untuk penomoran komputer dalam jaringan pribadi termasuk rumah, sekolah dan LAN bisnis di bandara dan hotel yang memungkinkan komputer dalam jaringan untuk berkomunikasi satu sama lain. Katakanlah misalnya, jika jaringan X terdiri dari 10 komputer masing-masing dapat diberikan IP mulai dari 192.168.1.1 ke 192.168.1.10. Berbeda dengan IP publik, administrator jaringan pribadi bebas untuk menetapkan alamat IP dari pilihannya sendiri (disediakan nomor IP  pada kisaran alamat IP pribadi seperti yang disebutkan di atas).
Perangkat dengan alamat IP private tidak dapat terhubung langsung ke Internet. Demikian juga, komputer di luar jaringan lokal tidak dapat terhubung langsung ke perangkat dengan IP pribadi. Hal ini dimungkinkan untuk menghubungkan dua jaringan pribadi dengan bantuan router atau perangkat serupa yang mendukung Network Address Translation.
Jika jaringan pribadi yang terhubung ke Internet (melalui koneksi Internet melalui ISP) maka setiap komputer akan memiliki IP swasta maupun IP publik. Private IP dipakai untuk komunikasi dalam jaringan dimana IP publik digunakan untuk komunikasi melalui Internet. Kebanyakan pengguna internet dengan koneksi DSL / ADSL akan memiliki Ip seperti IP publik.
Anda dapat mengetahui IP pribadi Anda dengan mengetikkan perintah ipconfig di command prompt. Jumlah yang Anda lihat terhadap “IPv4 Address:” adalah IP pribadi Anda yang dalam banyak kasus akan 192.168.1.1 atau 192.168.1.2. Berbeda dengan IP publik, swasta alamat IP yang selalu statis dan alami.
Tidak seperti apa yang kebanyakan orang anggap, IP pribadi bukan suatu yang mustahil untuk melacak (seperti nomor telepon swasta) atau yang dicadangkan untuk penggunaan stealth Internet. Pada kenyataannya tidak ada alamat IP publik yang tidak mungkin untuk dilacak karena protokol itu sendiri dirancang untuk area transparansi.

Cara Setting GMail di Outlook Express


Cara Setting Gmail di Outlook Express :
1. Buka Outlook express,
2. Klik menu Tools –> Accounts
3. Klik Mail –> Add –> Mail
4. Tulis nama anda (bebas) pada layar Display Name
5. Masukkan nama email lengkap yang anda punya di Gmail.com
6. Isi data pada kotak isian:
  • Incoming Mail pop Server : pop.gmail.com
  • Outgoing Mail smtp Server : smtp.gmail.com
7. Masukkan Account nama: bebas, dan password anda (pasword yang anda gunakan di gmail)
8. Klik Finish
Settting Tambahan:
1. Klik lagi menu Tools –> Accounts
2. Klik Mail –> pilih nama account yang sudah anda buat tadi
3. Klik properties
4. Klik Tab Server –> Klik/beri tanda centang pada My server requires authentication
5. Klik Tab Security
  • centang pada This requires a secure connection (SSL), isikan data pada outgoing mail (SMTP): 465
  • centang pada This requires a secure connection (SSL), isikan data pada incoming mail (POP3): 995